Rabu, 10 Februari 2010

Durkheim, Marx dan Weber; Perubahan Sosial

Fenomena perubahan sosial menurut Emil Durkheim (ED) adalah terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang merubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik. Solidaritas mekanis didasarkan pada homogenitas moral dan sosial, sehingga berciri; tradisional, non individualistik, keadilan kolektif, properti bersifat komunal, kehendak komunitas mendominasi kehendak individu, kekerabatan, lokalisme, sakral. Sedangkan solidaritas organis, masyarakat didasarkan pada individu-individu dengan fungsi yang berbeda yang dipersatukan oleh peran-peran komplementer. Sehingga berciri; personal, kesamaan kesempatan serta kesederajatan, regulasi kooperasi serta pertukaran, keseimbangan tugas dan kewajiban dan, otonomi berserikat. Emile Durheim juga melihat perubahan sosial sebagai sesuatu yang bersifat siklus. Maksudnya adalah Ia melihat morfologis tentang komponen-komponen struktural utama dari berbagai bentuk masyarakat menggunakan anolog-anolog metafor organis


Karl Marx pada dasarnya melihat perubahan sosial sebagai akibat dari perubahan-perubahan yang terjadi dalam tata perekonomian masyarakat, terutama sebagai akibat dari pertentangan yang terus terjadi antara kelompok pemilik modal atau alat-alat produksi dengan kelompok pekerja. Karl Marx merumuskan perubahan sosial sebagai produk dari sebuah produksi (materialism). Bagi Marx perjuangan kelas menjadi motor dalam sejarah. Karena berasal dari kontradiksi fundamental antara kelas pemilik alat-alat produksi dengan kelas yang hanya memiliki tenaga untuk bekerja. Kontradiksi menjadi penyebab utama segala perubahan sosial dan awal dari semua revolusi. Dengan demikian konflik antar kelas merupakan ciri-ciri struktural dari masyarakat. Karl Marx percaya bahwa perubahan sosial adalah apa yang dibutuhkan untuk masyarakat yang lebih baik, dan untuk mendapatkan perubahan sosial harus ada konflik kelas. Perhatian utama Marx terhadap perubahan sosial adalah perubahan ekonomi. Marx mengaitkan perubahan sosial dengan konflik kelas, pertentangan antara kaum kapitalis dan kelas pekerja.

Max Weber, pada dasarnya melihat perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat adalah akibat dari pergeseran nilai yang dijadikan orientasi kehidupan masyarakat. Dalam hal ini dicontohkan Masyarakat Eropa yang sekian lama terbelenggu oleh nilai Katolikisme Ortodox, kemudian berkembang pesat kehidupan sosial ekonominya atas dorongan dari nilai Protestanisme yang dirasakan lebih rasional dan lebih sesuai dengan tuntutan kehidupan modern. Max weber melihat fenomena perubahan sosial lebih pada system gagasan, system pengetahuan, system kepercayaan yang justru menjadi poros utama perubahan sosial.

Durkheim dan Marx relatif sama dalam melihat perubahan sosial yang terjadi sebagai konsekuensi dinamika dalam struktur sosial dalam masyarakat. Perbedaannya, Durkheim menekankan pada sisi ikatan solidaritas yang bergeser dari mekanistik ke organistik. Sedangkan Marx, justru tekanannya lebih kepada dikotomi pertentangan kelas yang terus terjadi sehingga menimbulkan konsekuensi terhadap perubahan dari pertentangan kelas antara kelas kapital dan buruh menuju masyarakat sosialis tanpa kelas, yakni komunis. Terkahir, Weber melihata perubahan sosial ditentukan kapasitas wewenang dan intensitas rasionalitas yang terjadi dalam kehidupan masyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar